Apa itu Positioning Produk? Tujuan + 7 Contohnya

Positioning produk adalah salah satu elemen penting dalam pemasaran yang memungkinkan sebuah produk untuk menonjol di pasar yang kompetitif.

Dalam dunia bisnis yang penuh dengan pilihan, positioning membantu konsumen mengenali dan memilih produk berdasarkan nilai dan keunikan yang ditawarkan.

Secara sederhana, positioning adalah cara sebuah produk diposisikan di benak konsumen, sehingga mereka merasa produk tersebut sesuai dengan kebutuhan atau keinginan mereka.

Dalam artikel Queenweb kali ini, kita akan membahas apa itu positioning produk, tujuan utamanya, elemen-elemen yang terlibat, strategi yang dapat diterapkan, serta beberapa hal terbaru yang mempengaruhi positioning di pasar saat ini.

Apa itu Positioning Produk?

Positioning produk adalah strategi pemasaran yang berfokus pada penempatan produk dalam pikiran konsumen. Ini menciptakan persepsi yang berbeda dari pesaing di pasar yang sama.

Tujuannya adalah untuk membuat produk lebih menonjol dan mudah dikenali, dengan memberikan alasan mengapa konsumen harus memilihnya.

Positioning melibatkan penciptaan citra yang jelas di pasar, dengan menggunakan keunggulan tertentu yang sesuai dengan harapan atau kebutuhan audiens sasaran.

Dengan kata lain, positioning membantu menjawab pertanyaan, “Mengapa konsumen harus memilih produk ini?”

Hal-hal Terbaru tentang Positioning Produk

Di era digital ini, positioning produk semakin dipengaruhi oleh beberapa faktor baru, seperti:

  1. Tren Digital Marketing
    Penggunaan media sosial dan pemasaran berbasis data telah mengubah cara produk diposisikan di pasar. Positioning kini harus lebih dinamis dan terhubung langsung dengan audiens melalui platform digital.
  2. Positioning Produk di Era E-Commerce
    Dengan meningkatnya pembelian online, positioning produk perlu menyesuaikan dengan cara produk ditampilkan di platform e-commerce. Visualisasi produk dan deskripsi yang menarik menjadi kunci utama.
  3. Peran Influencer dan Testimoni
    Pengaruh influencer dalam pemasaran produk semakin besar. Konsumen lebih cenderung memilih produk yang telah direkomendasikan oleh influencer atau pengguna lain yang dapat dipercaya.
  4. Konsumen yang Lebih Bijak
    Konsumen kini lebih sadar akan keberlanjutan, etika, dan transparansi suatu produk. Positioning yang mencakup nilai sosial dan keberlanjutan kini semakin populer.

Tujuan Positioning Produk

Tujuan utama dari positioning produk adalah untuk membedakan produk Anda dari pesaing di pasar. Berikut adalah beberapa tujuan positioning produk yang perlu diperhatikan:

  1. Membuat Produk Dikenali dan Diingat
    Produk yang memiliki positioning yang jelas lebih mudah diingat oleh konsumen. Konsumen cenderung memilih produk yang mereka kenal dan percayai.
  2. Membedakan Produk dari Pesaing
    Dengan positioning yang tepat, produk Anda dapat lebih mudah dibedakan dari produk pesaing yang ada di pasaran.
  3. Membentuk Persepsi Positif
    Positioning dapat membantu menciptakan citra positif tentang produk Anda di benak konsumen. Hal ini berpengaruh besar pada keputusan pembelian.
  4. Menarik Audiens yang Tepat
    Melalui positioning yang tepat, Anda dapat menarik audiens yang sesuai dengan produk Anda, yang nantinya dapat meningkatkan konversi penjualan.
  5. Menciptakan Nilai Emosional
    Positioning produk juga berfokus pada bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan emosional konsumen, seperti rasa aman, kenyamanan, atau kebahagiaan.

Contoh Positioning Produk

Berikut adalah beberapa contoh positioning produk yang berhasil menonjol di pasar:

1. Coca-Cola

Coca Cola Slogan

Coca-Cola telah berhasil memposisikan produknya sebagai simbol kebahagiaan dan kebersamaan.

Mereka menghubungkan produk dengan momen-momen spesial dalam kehidupan, seperti perayaan keluarga dan teman-teman.

2. Apple

apple positioning produk2
source : wordstream.com

Apple memposisikan dirinya sebagai merek teknologi premium dengan desain yang simpel namun inovatif.

Produk Apple selalu berfokus pada kemudahan penggunaan dan teknologi canggih, menciptakan citra eksklusif di benak konsumennya.

Nike

Nike positioning product

Nike memposisikan produk mereka sebagai simbol pemberdayaan diri.

Melalui slogan “Just Do It“, mereka menghubungkan produk dengan gaya hidup aktif dan olahraga, serta memotivasi konsumen untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Elemen-elemen dalam Positioning Produk

Untuk menciptakan positioning yang efektif, terdapat beberapa elemen kunci yang perlu diperhatikan:

  1. Target Market
    Menentukan audiens yang tepat adalah langkah pertama dalam positioning produk. Tanpa pemahaman yang jelas tentang siapa yang menjadi target, positioning tidak akan efektif.
  2. Keunggulan Kompetitif
    Produk Anda harus memiliki keunggulan yang dapat membedakannya dari produk pesaing. Keunggulan ini bisa berupa harga, kualitas, atau fitur khusus yang diinginkan oleh konsumen.
  3. Pesan yang ingin Disampaikan
    Pesan yang jelas dan mudah dipahami sangat penting dalam positioning. Ini adalah cara Anda mengkomunikasikan nilai produk kepada konsumen.
  4. Emosi yang Diharapkan
    Setiap produk memiliki potensi untuk membangkitkan emosi tertentu pada konsumen. Positioning yang baik memanfaatkan perasaan tersebut untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan audiens.
  5. Sumber Daya yang Diperlukan
    Positioning produk membutuhkan investasi dalam branding, promosi, dan pemasaran. Perusahaan perlu memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung upaya positioning ini.

Strategi Positioning Produk

Beberapa strategi positioning produk yang umum digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

  1. Positioning Berdasarkan Fitur Produk
    Strategi ini berfokus pada keunggulan produk yang membedakannya dari pesaing. Misalnya, sebuah smartphone dengan kamera terbaik di kelasnya dapat diposisikan berdasarkan fitur kameranya.
  2. Positioning Berdasarkan Harga
    Produk dapat diposisikan sebagai produk premium atau produk yang terjangkau, tergantung pada strategi harga. Contohnya adalah produk-produk mewah seperti Rolex yang diposisikan berdasarkan harga premium.
  3. Positioning Berdasarkan Kualitas
    Kualitas yang lebih baik sering menjadi alasan konsumen memilih suatu produk. Ini dapat diposisikan sebagai produk dengan daya tahan atau performa yang lebih unggul dibandingkan dengan pesaing.
  4. Positioning Berdasarkan Pengalaman Pengguna
    Beberapa produk lebih mengutamakan pengalaman pengguna. Misalnya, hotel yang menawarkan pengalaman mewah atau restoran dengan pengalaman bersantap yang luar biasa.
  5. Positioning Berdasarkan Pesaing
    Dalam strategi ini, perusahaan membandingkan produk mereka langsung dengan pesaing. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bagaimana produk mereka lebih unggul dalam aspek tertentu.
  6. Positioning Berdasarkan Tempat atau Lokasi
    Beberapa produk diposisikan berdasarkan lokasi atau pasar spesifik. Contohnya, produk lokal yang diposisikan sebagai pilihan utama untuk pasar regional tertentu.

Kesimpulan

Positioning produk adalah strategi yang sangat penting dalam membedakan produk Anda di pasar yang kompetitif.

Dengan positioning yang tepat, produk Anda dapat lebih mudah dikenali dan diterima oleh konsumen. Hal ini memungkinkan Anda untuk membangun loyalitas konsumen, meningkatkan penjualan, dan menciptakan citra merek yang kuat.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang elemen-elemen dan strategi positioning, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengoptimalkan produk Anda di pasar.

FAQs tentang Positioning Produk

1. Apa perbedaan antara positioning produk dan branding?

Positioning berfokus pada bagaimana produk diposisikan dalam benak konsumen, sedangkan branding melibatkan keseluruhan identitas perusahaan, termasuk logo, nama, dan komunikasi perusahaan.

2. Bagaimana cara mengetahui positioning produk saya?

Anda dapat melakukan riset pasar untuk mengetahui bagaimana produk Anda dipersepsikan oleh konsumen dan apa yang membedakannya dari pesaing.

3. Apa yang harus dilakukan jika positioning produk saya gagal?

Jika positioning gagal, evaluasi kembali nilai yang ditawarkan dan sesuaikan dengan kebutuhan pasar. Bisa jadi positioning Anda tidak lagi relevan atau tidak memenuhi harapan konsumen.

4. Apakah positioning produk bisa berubah seiring waktu?

Ya, positioning produk bisa berubah seiring dengan perubahan kebutuhan konsumen atau pergeseran tren pasar. Ini adalah bagian dari proses adaptasi untuk tetap relevan.

5. Bagaimana mengukur efektivitas strategi positioning?

Mengukur efektivitas dapat dilakukan dengan melihat perubahan dalam penjualan, pengenalan merek, atau persepsi konsumen melalui survei atau feedback.